Minggu, 28 Februari 2010

Tugas softskill

Version:1.0 StartHTML:0000000168 EndHTML:0000012431 StartFragment:0000000471 EndFragment:0000012414

PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA

YANG BAIK DAN BENAR


Bahasa indonesia yang baik dan benar adalah bahasa indonesia yang digunakan sesuai dengan situasi pembicaraan (yakni,sesuai dengan lawan bicara,tempat pembicaraan,sdan ragam pembicaraan) dan sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam Bahasa indonesia (seperti : sesuai dengan kaidah ejaan,pungtuasi,istilah dan tata bahasa)

Dalam era globalisasi ini hal ini terbukti bahwa masih banyak orang atau masyarakat berpendapat bahasa baku

sama dengan bahasa yang baik dan benar. “Kita berusaha agar dalam

situasi resmi kita harus berbahasa yang baku. Begitu juga dalam situasi yang tidak resmi kita berusaha menggunakan bahasa yang baku”. (Pateda,

1997 : 30).

Bahasa baku itu adalah bentuk bahasa yang telah dikodifikasi atau ditetapkan, diterima dan difungsikan sebagai model oleh masyarakat secara luas. Di dalam pengertian bahasa baku itu terdapat 3 aspek yang saling menyatu, yaitu kodifikasi, keberterimaan, difungsikan sebagai model.


CONTOH : 1.Tolong, potokopykan ijasah ini rangkap lima

menjadi......

Tolong, fotocopykan ijazah ini rangkap lima

2.Memang kebangetan itu anak belum mandi sudah makan gado-gado...

menjadi..........

Memang keterlaluan itu anak belum mandi sudah makan gado-gado




FUNGSI BAHASA SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI


Berdasarkan fungsinya bahasa Indonesia di bagi menjadi 5 fungsi;


1.Ekspresif
Contohnya;mampumenggungkapkan gambaran,maksud ,gagasan, dan perasaan.

2.Komunikasi
Contohnya; sebagai alat berinteraksi atau hubungan antara dua manusia dan sehingga pesan yang dikmaksudkan dapat dimengerti.

3.Kontrolsosial
contohnya; tulisan “dilarang merokok” bahasa tersebut berfungsi sebagai pengatur atau pengontrol

4.Adaptasi
Contohnya;bila kita berada di wilayah atau daerah yang asing atau diluar ibu kota, kita dapat menggunakan bahasa Indonesia tersebut sebagai alat untuk adaptasi dengan lingkungan baru tersebut.

5.Integrasi/pemersatu
Contohnya;bahasa-bahasa yang berbeda atau beraneka ragam dan dipersatukan oleh bahasa Nasional yang dapat dipakai di seluruh Indonesia yang menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat.







Contoh bahasa sebagai alat komunikasi :


Mengutamakan gagasan, doktrin atau ideologi sebagai bahan baku dan acuan informasinya.

Dorongan paradigma kedua, bertolak dari pemenuhan kebutuhan masyarakat akan realitas atau fakta sosial. Dengan begitu jurnalisme merefleksikan masyarakat,

dengan mensyaratkan asumsi bahwa informasi yang bernilai adalah fakta yang

berlangsung dalam masyarakat.

Secara kodrati, manusia lebih menginginkan fakta daripada ide atau cita-cita.

Makanya saat bertemu pertama-tama seorang Cina berkata: "Anda SUDAH MAKAN?"

Anglo Saxon: "Bagaimana KEADAAN anda?" atau "Apa yang sedang andaKERJAKAN?"

Melayu: "Apa KABAR?"

Umumnya saat bertemu, manusia menanyakan keadaan/kondisi lawan bicaranya, yang pada dasarnya bersifat faktual. (Walaupun dalam pergaulan sosial sering tidak dimaksudkan untuk mendapatkan fakta sesungguhnya, sebab hanya berupa

bagian tata-krama). Tetapi tidak lazim untuk menanyakan: "Ada gagasan?" atau "Apa yang kamu inginkan?". Kecuali mungkin orang Timur Tengah: "Semoga anda selamat/Assalamualaikum." Ini lebih bersifat doa atau pengharapan.

Kecenderungan semacam ini dalam pergaulan sosial mungkin dapat juga ditemukan dalam bangsa atau

ras lainnya. Seperti halnya orang Batak dalam pergaulan sosial dalam menyapa awal dengan "Horas" yang artinya mencakup selamat, sejahtera, atau mulia.







Tetapi motif untuk mendapatkan fakta agaknya lebih bersifat universal, walaupun jenis fakta yang diinginkan agaknya akan berbeda sesuai dengan budaya komunitas. Dari mulai pertanyaan "sudah makan", atau "keadaan" / "kerjakan", sampai

"kabar" yang menjadi bagian dalam pergaulan sosial, memiliki penekanan yang

berbeda, tetapi sama mengacu pada esensi yang sama. Ingin mengetahui hal faktual

dari lawan bicara. Masyarakat Indonesia, sebagaimana ras Melayu lainnya, secara luas

mengartikan fakta ini, dalam cakupan "kabar".


Tidak ada komentar:

Posting Komentar